Selasa, 31 Maret 2009

lihat tempat ini

Tempat ini ,
Tempat kita berpijak,
Tempat kita melihat,
Tempat kita berpikir,
Tempat kita beraksi,
Tempat kita menangis,
Tempat berdiam 10% kesadaran kita,
Tempat bersembunyi 90% alam bawah sadar kita.

Kamis, 26 Maret 2009

dunia itu dunia dia

Dunia itu hitam,
Ketika mata tertutup.
Dunia itu berwarna,
Ketika hati bahagia.
Dunia itu kecil,
Ketika logika berkata.
Dunia itu besar,
Ketika jiwa terkarat noda.

Api itu panas,
Es itu dingin,
Atom itu kecil, dan
Semesta ini begitu besar.

Kadang kita melihat sesuatu,
cenderung dari satu sisi yang sama,
tanpa memperhatikan
aspek-aspek lain,
yang patut untuk dipertimbangkan.

Manusia itu kecil.
Manusia itu rapuh.
Manusia itu tak berdaya.

Lantas mengapa,
kita begitu mudah berkata,
‘dunia ini, dunia kita’,
Tapi seharusnya,
‘dunia itu, dunia milikNya’.

Sabtu, 07 Maret 2009

aku

aku adalah aku,
menapak jejak,
menabur kata tanpa rasa,
dalam ketidakadiran sebuah makna.

aku ingin menjadi aku,
dalam bentuk serangkai warna,
penuh riak suara,
menebar tawa,
suara bagi si tuli, atau
warna bagi si buta

Kamis, 05 Maret 2009

melintas di atas mimpi

kumpulan debu tak berjejak,
melintasi arus tak bertepi
meretas asa berkehendak,
lewati dunia diatas sepi.

ingin ku berhijrah,
menuju ruang,
suatu hari yang
dinanti,
di satu masa tak bertanggal,
masa tak berbulan,
masa tak bertahun,
gudang dari sejuta mimpi.

khayal diatas fatamorgana

Jejak kaki terpatah-patah,
mencetak tapak,
berjejar jejak,
ujung sepatu merontak-rontak,
mengarah sudut,
sembarang jejak.

mencari,
ku mencari ,
menolehkan wajah,
pada peta tanpa pelita,
meredam asa,
pada pintu tak berada.

Bukan Titik Kulminasi

Terpanah dalam gelap,
ku mendayuh kepada khilaf,
keruh aku dalam sesat,
aksentrik" ku terpikat,
melupa. melupa.

membuka mata,
kearah setapak nan berwarna,
sesak, hati berat,
kaki pun terserat,
menoleh ku pada imaji,
teringat nessy.

pada tawa-tawa,
tangis-tangis,
haru-haru,
sebuah tragedi yang berlalu.

dimanakah dia?

titik-titik imajiku terbentang,
melayang dalam hilang,
merangkai belasan makna,
berkatalah hati yang merana,
sosok siapakah dia?
. . . . . . . . . . . . . . . . .
yang dapat kujiplak diatas kaca . .
menghiasi alur cerita,
diatas rambatan
angin, tak bernyawa.

Maaf Untuk Sejuta Khilaf

ketika sang rembulan,
terbata di sela malam,
terbayang khilaf yang berlalu,
meratap, bersedih,
menginjak jarak rasa haru.
tak tersangka,
telah terlupa,
ku terbuta. terbuta,

akankah aku?,
dapatkan sebuah pintu,
sebelum izrail mendekat aku,
maaf dari para penghuni dunia,
bagai embun penyejuk lara.

Rabu, 04 Maret 2009

mesin-mesin bernyawa

lalu lalang, makhluk berkulit kecokelatan,
berdampak bayangan-bayangan hitam,
menyemburkan kerusakan,
polusi bagi binatang, berkelam.

pengap,
hutan-hutan pun lenyap,
alam hijau,
berubah jadi kacau.

emosi dan ketamakan,
buyarkan pandangan.
para pemuja harta
biang semua kerusakan.

kecepatan yang paling cepat

kadang,
semua hal tentang keinginan, harapan dihari esok,
semua hal diantara batas-batas ruang,
bersembunyi pada suatu tempat tanpa nama.
berlari, terlepas dan menghilang.

menembus batas,
diantara awan,
air,
oksigen,
ke atas langit.
jauh diatas jarak pandang
mata manusia.

emotions

oleh Donna Williams

mengapa ini terjadi? kemana tujuannya?
apakah ini gembira?apakah ini sedih?
konteks itu yang sering kali tidak hadir,
melewat kami.

emosi-emosi menjawab, mereka tersandung,
sebagai jawaban atas pikiran-pikiran yang bergaung,
mengemuka dalam situasi-situasi yang ditinggalkan.

siapa yang bisa mengatakan, perasaan apa ini
dalam ketidakhadiran maknanya.
bagaikan suara bagi si tuli atau warna bagi si buta.

Greetings

selamat datang kepada para pengguna Blogger !!!
anda yang memasuki Dunia Redanea adalah orang-orang yang memiliki imajinasi tingkat tinggi. orang-orang yang memiliki sejuta kreasi tertarik pada semua hal mengenai mengenai kontemplasi humanistis.